Perjudian daring atau online gambling terus berkembang pesat di Indonesia. Meskipun masih berada di area abu-abu secara hukum, kenyataannya minat masyarakat terhadap permainan jenis ini tak kunjung surut. Salah satu nama yang sering muncul dalam industri ini adalah ggsoft, sebuah pengembang perangkat lunak permainan daring yang dikenal karena menghadirkan sistem permainan adiktif dan antarmuka yang memikat. Namun di balik keasyikan bermain, ada satu sisi gelap yang tak bisa diabaikan: kecanduan.

Apakah ada korelasi antara desain mekanisme permainan yang ditawarkan oleh GGSoft dan peningkatan potensi kecanduan judi di Indonesia? Dan bagaimana hal ini bisa dikaitkan dengan data yang dirilis oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), yang juga mengamati pola kecanduan perilaku?

Mari kita bedah secara lebih dalam.

Fenomena Game Adiktif dan Kecanduan Digital

Mekanisme permainan dalam produk GGSoft dikenal sangat “menarik” — baik dari sisi visual, audio, hingga sistem reward yang terus-menerus memicu pemain untuk kembali bermain. Fitur seperti bonus harian, spin gratis, hingga jackpot progresif dirancang sedemikian rupa untuk menjaga agar pengguna tetap terlibat selama mungkin.

Sama seperti aplikasi media sosial yang memanfaatkan dopamin loop, game besutan GGSoft juga menanamkan sensasi kepuasan instan yang membuat pemain ketagihan. Setiap kali pemain menang atau hampir menang, otak melepaskan dopamin — hormon “bahagia” yang juga terlibat dalam berbagai bentuk kecanduan, termasuk narkotika dan alkohol.

Mekanisme seperti ini, walaupun umum digunakan di berbagai jenis permainan daring, bisa menjadi pemicu risiko kecanduan perilaku — sebuah kategori gangguan psikologis yang juga mulai diamati oleh BNN dalam beberapa tahun terakhir.

Data BNN dan Kecanduan Non-Zat

Dalam laporan tahunan BNN, meskipun fokus utama mereka adalah pada penyalahgunaan narkoba, mulai ada perhatian terhadap apa yang mereka sebut sebagai kecanduan non-zat (non-substance addiction). Ini termasuk kecanduan game, media sosial, dan ya — perjudian online.

Menurut data BNN tahun 2023, tercatat bahwa kelompok usia 17–35 tahun menjadi yang paling rentan terhadap kecanduan digital. Angka ini tumpang tindih dengan demografi pemain GGSoft yang mayoritas berasal dari generasi muda yang akrab dengan teknologi dan mencari hiburan instan.

Meskipun tidak secara eksplisit menyebut nama pengembang seperti GGSoft, studi perilaku yang dilakukan BNN mengungkap pola yang selaras: sesi bermain lama, pengeluaran uang tanpa kontrol, serta efek psikologis seperti stres, cemas, dan insomnia setelah kalah bermain. Ini adalah indikator klasik dari kecanduan berjudi.

Mekanisme Game GGSoft: Menyenangkan Tapi Berisiko?

Salah satu kekuatan GGSoft adalah kemampuannya dalam menciptakan pengalaman bermain yang imersif. Game-game mereka tidak terasa seperti berjudi — malah seringkali lebih mirip bermain game kasual. Animasi lucu, suara kemenangan yang membahana, dan narasi menarik membuat pemain lupa bahwa mereka sedang mempertaruhkan uang sungguhan.

Inilah yang oleh banyak psikolog disebut sebagai “pembingkaian ulang” (reframing) dari perjudian. Ketika aktivitas berisiko tinggi disajikan dalam bentuk hiburan yang menggemaskan, otak cenderung mengabaikan sisi negatifnya. Pemain merasa mereka hanya sedang “bermain-main” — padahal efek finansial dan mentalnya bisa setara dengan kecanduan narkoba ringan.

Mekanisme seperti near-miss effect — di mana pemain hampir menang tapi tidak benar-benar menang — juga sering ditemukan dalam game GGSoft. Ini adalah trik psikologis yang terbukti memperpanjang durasi bermain dan meningkatkan keinginan untuk terus mencoba. Bagi pemain yang tidak memiliki kontrol diri kuat, ini adalah jebakan yang sangat halus.

Perlunya Literasi Digital dan Deteksi Dini

Melihat bagaimana kecanduan bisa muncul dari hal yang tampak remeh seperti bermain game, menjadi penting untuk menumbuhkan kesadaran digital di kalangan masyarakat. Kecanduan berjudi bukan hanya soal kerugian finansial, tetapi juga berkaitan dengan kesehatan mental, hubungan sosial, bahkan karier seseorang.

Peran GGSoft seharusnya tidak hanya sebagai pengembang teknologi hiburan, tetapi juga sebagai bagian dari ekosistem yang bertanggung jawab. Beberapa perusahaan game global telah mulai menerapkan sistem limit kontrol seperti pengingat waktu bermain, batas pengeluaran harian, dan opsi untuk “beristirahat” dari game. Jika GGSoft bisa menerapkan pendekatan serupa, itu akan menjadi langkah progresif dalam mendukung pemain yang sehat secara digital.

Pemerintah juga memiliki peran besar. Selain penegakan hukum, edukasi masyarakat tentang bahaya kecanduan non-zat perlu diperkuat. Data BNN menunjukkan bahwa sebagian besar korban kecanduan digital tidak sadar mereka punya masalah, hingga semuanya sudah terlambat.

Penutup

GGSoft memang menghadirkan permainan yang menarik dan menyenangkan, tapi di balik itu terdapat desain yang kompleks dan sangat mempengaruhi perilaku pemain. Korelasi antara mekanisme game GGSoft dan peningkatan risiko kecanduan sejalan dengan temuan BNN tentang bahaya kecanduan non-zat.

Menikmati permainan sah-sah saja, selama pemain sadar dan mampu mengendalikan diri. Namun jika kesenangan berubah menjadi keharusan, di situlah alarm bahaya mulai berbunyi. Maka, bijaklah dalam bermain — karena yang terlalu manis bisa jadi racun, bahkan dalam bentuk hiburan digital.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *